Metode Pengobatan Nabi

“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan untuk penyakit itu obatnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5678)

Archive for the ‘SIWAK’ Category

Siwak

SIWAK EFEKTIF MEMBERSIHKAN GIGI

Posted by ronysetyo on March 13, 2012

SIWAK EFEKTIF MEMBERSIHKAN GIGI

Ada tradisi kuno yang menyarankan orang untuk membersihkan gigi dengan menggunakan siwak. Ternyata ini bukan hanya tradisi, karena ada banyak manfaat yang bisa didapatkan jika membersihkan gigi dengan siwak.

“Benar sekali itu, siwak bisa membersihkan gigi,” ujar drg Chairunnisa Amarta, SpBM, NLP disela-sela acara peluncuran buku ‘Hypnodontia Wawasan Baru Perawatan Gigi di Kuningan Village, Kamis (16/2/2012).

Dokter yang akrab disapa Irun ini menjelaskan ketika siwak tersebut berkontaminasi dengan ludah, maka ia akan mengeluar senyawa fluor. Tapi cara pakai siwaknya harus benar, kebanyakan masyarakat menggunakannya tidak tepat atau agak salah.

“Siwak itu kan panjang, sebelum dipakai kita tumbuk dulu nanti dia bentuknya jadi kaya sapu. Dengan ditumbuk ini kadar flournya keluar dan begitu kena ludah itu kaya disikat juga,” ujar dokter yang berpraktek di klinik dentist & dentists.

Hal lain yang perlu diperhatikan juga oleh masyarakat adalah jangan menggunakan siwak sampai ia pendek, tapi masyarakat kadang yang sudah pendek masih dipakai karena susah menemukannya.

“Setelah 1 hari habis dipakai itu kita potong karena kan kotor ada kumannya lalu tumbuk lagi untuk dipakai berikutnya, kalau ukurannya sudah sekitar 7-8 cm maka itu harus dibuang,” ujar drg Irun yang saat ini tengah menjadi mahasiswa untuk program S3 di UI.

drg Irun menuturkan manfaat dari siwak ini sudah diteliti oleh mahasiswa S1 bimbingannya dan diketahui efeknya sangat luar biasa, salah satunya adalah kadar flour yang dikeluarkan bisa menahan tumbuhnya lubang gigi. Manfaat lainnya lagi seperti:

  1. Melawan penyakit gusi yang disebabkan oleh bakteri
  2. Memerangi plak gigi secara efektif
  3. Menghilangkan bau mulut dan membuat aromanya jadi harum
  4. Secara efektif membersihkan daeran interdental (daerah diantara gigi)
  5. Meningkatkan sekresi (pengeluaran) ludah serta mencegah mulut kering.

Beberapa studi telah dilakukan untuk mengetahui khasiat siwak seperti penelitian di Swedia yang dipublikasikan dalam Journal of Periodontology yang menemukan bahwa siwak mampu membunuh bakteri yang bisa menyebabkan penyakit periodontal.

Selain itu ada pula studi yang membandingkan antara siwak dengan sikat gigi dan disimpulkan siwak lebih efektif daripada sikat gigi dalam mengurangi plak dan radang gusi bila digunakan secara benar.

“Jadi saya sangat setuju dengan penggunaan siwak ini misalnya setelah makan, Rasulullah bilang pakai 5-7 kali dalam sehari dan itu benar,” ujar drg Irun.

Studi Ilmiah tentang Siwak

Siwak memiliki 70 manfaat yang luas. Marilah kita llihat baik-baik pada studi ilmiah yang dilakukan terhadap Siwak.

  • Perusahaan Wrigley melakukan studi tentang Siwak yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry. Studi ini menemukan bahwa permen dicampur dengan ekstrak Siwak 20 kali lebih efektif dalam membunuh bakteri dibandingkan permen biasa. Sebuah kesaksian kecil untuk fakta ini adalah bahwa setelah setengah jam, permen yang dicampur dengan ekstrak Siwak membunuh sekitar 60% dari bakteri dibandingkan permen biasa yang hanya berhasil membunuh 3,6% bakteri.
  • Dalam edisi Agustus Journal of Periodontology (2008) muncul sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti Swedia Siwak. Studi ini ternyata menemukan bahwa potongan Siwak ditangguhkan dalam suatu petridish (medium untuk bakteri kultur) mampu membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit periodontal dengan keluar berada di kontak fisik dengan bakteri. Para peneliti menyarankan bahwa Siwak mungkin memberikan antibiotik sebagai gas mencoba untuk menjelaskan fenomena ini.
  • Sebuah studi yang membandingkan menyikat gigi dan menggunakan Siwak (Miswak ing!) Dapat dilihat pada Pubmed (US National Library untuk Pengobatan Service). Studi menyimpulkan bahwa Siwak lebih efektif daripada menyikat gigi dalam mengurangi plak dan radang gusi yang diberikan itu digunakan dengan benar. Studi serupa yang ditemukan di situs yang sama dan tempat lain bertanggung jawab terhadap efektivitas Siwak atas sikat gigi.
  • Sebuah studi yang dilakukan oleh sekelompok dokter gigi di King Saud University menyimpulkan bahwa menggunakan Miswak setidaknya sama baiknya dengan menyikat gigi, jika tidak lebih baik. Ada banyak penelitian yang diterbitkan pada Miswak dan buku Infact seluruh diterbitkan yang mempelajari manfaat lisan dan sistemik.
  • Nah.., dengan semua penelitian yang telah kami jelaskan di atas, mungkin anda akan bertanya-tanya mengapa hal tersebut sangat efektif. Hal ini dapat dikaitkan dengan sifat antibakteri yang kuat. Aspek penting lainnya untuk dipertimbangkan adalah bahwa bulu yang sejajar dengan pegangan dan tegak lurus yang berarti pembersihan sangat efektif diantara sela-sela gigi.

Sumber : http://hutantropis.com

Posted in SIWAK | 2 Comments »

Alternatif untuk membersihkan gigi balita

Posted by ronysetyo on July 19, 2007

Sekedar informasi bagi yang mempunyai anak balita yang sulit disuruh menggosok gigi menjelang tidur, apalagi kalo sebelum tidur dia biasa minum susu, dan setelahnya tidak berkumur-kumur dengan air, maka bisa dipastikan umur 3 tahun pun giginya udah banyak yang “gigis” atau mungkin sudah keropos sana-sini.
Saat ini ada alternatif pembersih gigi, yaitu SIWAK, batang kayu kecil yang berupa serabut yang dapat dijadikan alternatif untuk membersihkan gigi.
Siwak ini sudah umum dipakai masyarakat Arab, bahkan sampai-sampai bagi kalangan muslim sangat ditekankannya memakai siwak dengan sabda Rasulullah: “Seandainya tidak memberatkan ummatku, maka aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudhu” (Muttafaq ‘alaihi)
Siwak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon Arak adalah pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari 1 kaki, jika kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna coklat dan bagian dalamnya berwarna putih, aromanya seperti seledri dan rasanya agak sedikit pedas.

Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut. Kata siwak diambil dari kata arab “yudlik” yang artinya adalah “memijat” (yakni memijat bagian dalam mulut). Jadi siwak lebih dari hanya sekedar sikat gigi biasa. Selain itu, batang siwak memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi walau dibawah tekanan yang keras, bahkan batang siwak yang berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara pas untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dan menghilangkan plaque. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi.

Perlu diketahui, bahwa sisa-sisa makanan yang ada pada sela-sela gigi, menjadikan lingkungan mulut sangat baik untuk aktivitas pembusukan yang dilakukan oleh berjuta-juta bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang, gusi berdarah dan munculnya kista. Selain itu, bakteri juga menghasilkan enzim perusak yang “memakan” kalsium gigi sehingga menyebabkan gigi menjadi keropos dan berlubang. Bahkan, pada beberapa keadaan bakteri juga menghasilkan gas sisa aktivitas pembusukan yang menyebabkan bau mulut menjadi tak sedap.

Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
– Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
– Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
– Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
– Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
– Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.

Sebuah penelitian terbaru tentang “Periodontal Treatment” (Perawatan gigi secara periodik/berkala) dengan mengambil sample terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para ilmuwan dari King Abdul Aziz University, Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal treatement untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah daripada studi yang dilakukan terhadap negara-negara lain, hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan siwak berhubungan sangat erat terhadap rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap “Periodontal Treatment”.

Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak, karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan.

Dan saat ini, setelah diimport di Indonesia, sebatang siwak pun masih tergolong murah harganya.
Untuk Siwak Basah (Jenis Siwak yang kualitas bagus dan lembut) yang disegel dalam kemasan kedap, sehingga tetap bagus kualitasnya sejak pengiriman dari Saudi, sepanjang 15 cm (Sepanjang ini gak akan habis dipakai selama 1 bulan utk pemakaian rutin 🙂 ) harganyapun tidak mencapai puluhan ribu.
Di pasaran siwak basah biasanya dijual sekitar 10 ribu sampai 12 ribu.
harga ini pun masih bisa kurang jika kita beli ke agen…
Apalagi kalo menggunakan siwak kering, harganya paling cuma 3 ribu, tapi mungkin kelemahannya adalah agak keras, sehingga kurang begitu nyaman di mulut.
Subhanallah, Allah menciptakan ekosistem sedemikian seimbangnya.
Masing2 bagian dapat bermanfaat bagi bagian yang lain.
Dan manfaat dari alam ternyata jika kita perhatikan tidak terlalu menguras kantong kita
Tak seperlunya kita mengabaikan alam, dan sangat “fanatik” dengan pengobatan modern.
Semoga satu demi satu, khasiat alam ini bisa kita ambil manfaatnya.
Katalog Produk & Harga

Posted in SIWAK | 1 Comment »

SIWAK : Si Kayu Ajaib Pelindung Gigi

Posted by ronysetyo on July 19, 2007

Subhanallah, Maha suci Allah� sungguh indah dan sempurna agama yang diturunkan-Nya, sungguh mulia hukum-hukum yang disyariatkan-Nya, karena tak ada satupun dari apa-apa yang diturunkan-Nya dan apa-apa yang diciptakan-Nya kecuali pasti ada manfaat dan hikmahnya. Kesempurnaan islam ini benar-benar tiada bandingannya oleh agama-agama selainnya. Diantara kesempurnaan Islam adalah syariat bagi ummatnya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, seperti kewajiban istinja� setelah buang air, mandi janabat setelah junub, bahkan banyak sekali hikmah-hikmah syariat yang tersingkap dalam ajaran islam yang telah dibuktikan oleh sains modern, seperti khasiat madu, habbatus sawda� (jinten hitam), minyak zaitun hingga �si kayu ajaib� siwak yang bermanfaat bagi kesehatan gigi dan gusi. Mari kita kupas apa manfaat kayu siwak ini bagi kesehatan gigi�

Sejak zaman dahulu, manusia telah mengenal beberapa variasi teknik dalam membersihkan gigi. Mulai dari bulu ayam, duri landak, tulang hingga kayu dan ranting-ranting digunakan sebagai alat pembersih gigi. Masyarakat arab sebelum kedatangan islam, menggunakan akar dan ranting kayu dari pohon arak (Salvadora persica) yang hanya dapat tumbuh di daerah asia tengah dan afrika, yang belakangan diketahui sebagai alat pembersih gigi terbaik hingga saat ini. Setelah kedatangan islam, RasuluLlah menetapkan penggunaan siwak sebagai sunnah beliau yang sangat dianjurkan, bahkan beliau bersabda : �Seandainya tidak memberatkan ummatku, maka aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudhu� (Muttafaq �alaihi). Hal ini menunjukkan bahwa RasuluLlah adalah orang pertama yang mendidik manusia dalam memelihara kesehatan gigi.

Siwak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon Arak adalah pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari 1 kaki, jika kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna coklat dan bagian dalamnya berwarna putih, aromanya seperti seledri dan rasanya agak sedikit pedas.

Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut. Kata siwak diambil dari kata arab �yudlik� yang artinya adalah �memijat� (yakni memijat bagian dalam mulut). Jadi siwak lebih dari hanya sekedar sikat gigi biasa. Selain itu, batang siwak memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi walau dibawah tekanan yang keras, bahkan batang siwak yang berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara pas untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dan menghilangkan plaque. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi.

Perlu diketahui, bahwa sisa-sisa makanan yang ada pada sela-sela gigi, menjadikan lingkungan mulut sangat baik untuk aktivitas pembusukan yang dilakukan oleh berjuta-juta bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang, gusi berdarah dan munculnya kista. Selain itu, bakteri juga menghasilkan enzim perusak yang �memakan� kalsium gigi sehingga menyebabkan gigi menjadi keropos dan berlubang. Bahkan, pada beberapa keadaan bakteri juga menghasilkan gas sisa aktivitas pembusukan yang menyebabkan bau mulut menjadi tak sedap.

Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
– Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
– Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
– Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
– Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
– Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.

Sebuah penelitian terbaru tentang �Periodontal Treatment� (Perawatan gigi secara periodik/berkala) dengan mengambil sample terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para ilmuwan dari King Abdul Aziz University, Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal treatement untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah daripada studi yang dilakukan terhadap negara-negara lain, hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan siwak berhubungan sangat erat terhadap rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap �Periodontal Treatment�.

Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak, karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan. Mari kita budayakan hidup sehat dengan bersiwak�!!!

Sumber : http://arbiesonline.6te.net/cetak.php?id=12
Katalog Produk & Harga

Posted in SIWAK | 1 Comment »

Keutamaan Bersiwak

Posted by ronysetyo on July 11, 2007

Bersiwak (membersihkan mulut dengan kayu dari pohon araak) merupakan perbuatan yang sangat disukai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ada beberapa waktu yang sangat dianjurkan oleh syariat untuk kita bersiwak. Bila kita mampu menjalankan ajaran Rasulullah ini Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak hanya mulut kita yang menjadi bersih, namun pahala dan keridhaan Allah pun insya Allah bisa kita raih.

Kata siwak bukan lagi sesuatu yang asing di tengah sebagian kaum muslimin, meskipun sebagian orang awam tidak mengetahuinya disebabkan ketidaktahuan mereka tentang agama. Wallahul musta’an.
Pengertian siwak sendiri bisa kembali pada dua perkara:
Pertama, bermakna alat yaitu kayu/ranting yang digunakan untuk menggosok mulut guna membersihkannya dari kotoran. Asalnya adalah kayu dari pohon araak.
Kedua, bermakna fi’il atau perbuatan yaitu menggosok gigi dengan kayu siwak atau semisalnya untuk menghilangkan warna kuning yang menempel pada gigi dan menghilangkan kotoran, sehingga mulut menjadi bersih dan diperoleh pahala dengannya (Fathul Bari 1/462, Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim 3/135, Subulus Salam 1/63, Taisirul ‘Allam Syarhu ‘Umdatil Ahkam, 1/62).
Dengan demikian, disenangi bersiwak dengan kayu siwak dari araak atau dengan apa saja yang bisa menghilangkan perubahan bau mulut, seperti membersihkan gigi dengan kain perca atau sikat gigi. (Nailul Authar, 1/154)
Namun tentunya bersiwak dengan menggunakan kayu siwak lebih utama. Karena, hal itulah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ditunjukkan dalam hadits-hadits yang berbicara tentang siwak.
Hukum bersiwak ini sunnah –tidak wajib– dalam seluruh keadaan, baik sebelum shalat ataupun selainnya. Dan ini merupakan pendapat yang rajih yang dipegangi oleh penulis. Ini juga merupakan pendapat jumhur ulama, menyelisihi sebagian ulama yang memandang wajibnya perkara ini. Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullahu mengatakan: “Kami tidak mengetahui ada seorang pun yang berpendapat bersiwak itu wajib kecuali Ishaq dan Dawud Azh-Zhahiri.” (Al-Mughni, kitab Ath-Thaharah, bab As-Siwak wa Sunnatul Wudhu).
Dalil tidak wajibnya bersiwak ini diisyaratkan dalam hadits:

لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوْءٍ

“Seandainya aku tidak memberati umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu.”
Al-Imam Asy-Syafi‘i rahimahullahu mengatakan: “Dalam hadits ini ada dalil bahwa siwak tidaklah wajib. Seseorang diberi pilihan (untuk melakukan atau meninggalkannya, pent.). Karena, jika hukumnya wajib niscaya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam akan memerintahkan mereka, baik mereka merasa berat ataupun tidak.” (Al-Umm, kitab Ath-Thaharah, bab As-Siwak).
Kekhawatiran memberatkan umatnya merupakan sebab yang mencegah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mewajibkan bersiwak ini. (Taudhihul Ahkam min Bulughil Maram, 1/195)
Bersiwak merupakan ibadah yang tidak banyak membebani, sehingga sepatutnya seorang muslim bersemangat melakukannya dan tidak meninggalkannya. Di samping itu, banyak faedah yang didapatkan berupa kebersihan, kesehatan, menghilangkan aroma yang tak sedap, mewangikan mulut, memperoleh pahala dan mengikuti Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Taisirul ‘Allam, 1/62)
Banyak sekali hadits yang berbicara tentang siwak sehingga Ibnul Mulaqqin rahimahullahu dalam Al-Badrul Munir mengatakan: “Telah disebutkan dalam masalah siwak lebih dari seratus hadits.” (Subulus Salam, 1/63)
Karena perkara bersiwak ini disenangi oleh Rasul kita yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak pernah beliau tinggalkan sampai pun menjelang ajalnya, sementara kita diperintah dalam Al-Qur`an untuk menjadikan beliau sebagai qudwah, suri teladan, maka pembahasan tentang siwak tidak patut kita abaikan. Ditambah lagi, bersiwak ini termasuk sunnah wudhu dan termasuk thaharah yang kita dianjurkan untuk melakukannya.

Dikutip dari : http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=408
Katalog Produk & Harga

Posted in SIWAK | Leave a Comment »