Metode Pengobatan Nabi

“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan untuk penyakit itu obatnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5678)

Archive for the ‘ARTIKEL KESEHATAN’ Category

Daging Kambing Pasti Picu Darah Tinggi dan Diabetes? Simak Penjelasan Dokter

Posted by ronysetyo on April 3, 2014

Jakarta, Sering kali didengar konsumsi daging kambing bisa memicu darah tinggi dan diabetes. Padahal menurut dokter, yang sebenarnya terjadi bukanlah demikian. Bukan daging kambing yang memicu darah tinggi dan diabetes, akan tetapi karbohidrat yang disantap bersama daging tersebut.

“Daging kambing itu tidak menyebabkan kenaikan tekanan darah, yang akhirnya berdampak pada darah tinggi dan diabetes. Yang lebih perlu diwaspadai adalah karbohidrat yang menyertai santap kambing tersebut, yaitu nasi atau lontongnya, yang ditambah dengan gula di bumbu serta minuman manis, apalagi minuman dingin ber-es,” ujar dr Kasim Rasjidi, SpPD-KKV, DTM&H, MCTM, MHA, SpJP, LMPNLP, ELT, CCH, seorang dokter spesialis penyakit dalam, jantung, dan infeksi di RS Asri Jakarta, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Kamis (3/4/2014).

Menurut dr Kasim, tidak banyak yang mengetahui bahwa nasi itu bukan hanya sekadar karbohidrat saja, melainkan juga lemak. Maka dapat dikatakan bahwa yang sebenarnya menyebabkan tekanan darah naik itu adalah makanan dan minuman penyerta ketika mengonsumsi daging kambing itu.

Bahkan dr Kasim juga mengungkapkan bahwa daging kambing lebih baik dibanding daging sapi. Menurut dokter yang juga berprofesi sebagai konsultan kesehatan dan meditasi ini, kambing yang diternak secara lebih tradisional mempunyai kadar lemak jenuh lebih sedikit dan bebas kontaminasi antibiotik serta steroid.

Sedangkan dengan ukuran yang lebih besar, ternak sapi pun dilakukan lebih modern dibanding ternak kambing sehingga mempunyai kadar lemak jenuh lebih banyak dan berindikasi terkontaminasi antibiotik serta steroid. “Masalah pakan ternak ini banyak luput dari perhatian, berbeda dengan kolesterol yang sudah sangat akrab di masyarakat. Padahal perlu diperhatikan efek dari antibiotik dan steroid yang terjadi akibat melalui berbagai jenis pakan ternak,” tutur dr Kasim.

“Dalam pengobatan Timur zaman Tao, kambing juga terbukti mempunyai derajat basa yang lebih baik dari sapi dan babi,” imbuhnya.

Perlu diingat segala hal yang berlebihan tentu dampaknya tidak baik. Nasi diperlukan oleh tubuh, namun jangan makan terlalu banyak. Demikian pula aneka daging-dagingan, termasuk daging sapi maupun kambing. Konsumsilah secara wajar dan seimbang agar kesehatan tetap terjaga.

dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP sebelumnya pernah menyampaikan dampak langsung akibat mengonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit. jika orang yang bersangkutan mempunyai penyakit GERD, penyakit di mana asam atau isi lambung berbalik arah ke esophagus lalu ke tenggorokan maka kemungkinan GERDnya akan bertambah parah setelah mengonsumsi daging kambing berlebihan GERD.

Selain sembelit dan memperparah GERD, dr Ari juga mengingatkan bahwa konsumsi berlebih daging kambing bisa menimbulkan efek jangka panjang yaitu meningkatnya kadar lemak dan kolesterol darah. Menurut dr Ari, daging kambing seperti daging merah lainnya yang berjadar lemak tinggi. Apalagi lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh.

(vit/vit)
Sumber : http://health.detik.com/read/2014/04/03/143328/2544460/763/daging-kambing-pasti-picu-darah-tinggi-dan-diabetes-ini-penjelasan-dokter?991104topnews

Posted in ARTIKEL KESEHATAN | Leave a Comment »

Cara Menghilangkan Bekas Jerawat dengan Bahan Alami

Posted by ronysetyo on January 7, 2014

JakartaJerawat memang menjengkelkan, apalagi bila meninggalkan bekas yang terkadang susah dihilangkan. Sebelum mencoba krim dari dokter kulit, tak ada salahnya mencoba bahan-bahan alami yang ada di dapur Anda.

Jika Anda berjerawat, jauhkan tangan dari wajah karena minyak dan kotoran di tangan bisa membuat jerawat lebih buruk. Selain itu, jangan memencet jerawat karena bisa menyebabkan iritasi kulit, perdarahan, infeksi, meninggalkan bekas dan jaringan parut.

Berikut beberapa bahan alami yang dapat menghilangkan bekas jerawat, seperti dikutip dari onlymyhealth, Selasa (7/1/2014):

1. Air jeruk nipis

Oleskan beberapa tetes air jeruk nipis murni untuk bekas luka Anda setiap hari. Air jeruk nipis dianggap sebagai agen pemutih alami untuk kulit dan membantu menghilangkan bekas jerawat.

2. Madu

Madu sangat baik untuk menghilangkan bekas jerawat. Gunakan madu pada bekas jerawat dan seluruh wajah untuk mendapatkan hasil yang cepat. Madu tidak hanya berurusan dengan bekas luka, tetapi juga membuat kulit makin bersinar. Hal ini juga dikenal sebagai pelembab alami untuk kulit selama musim dingin yang sangat kering.

3. Mentimun

Ekstrak mentimun segar juga bisa menghilangkan jerawat. Gunakan pada bekas jerawat sekitar dua kali sehari untuk menghilangkan bekas jerawat dan noda.

4. Pasta bubuk cendana dan air mawar

Salah satu solusi sederhana menghilangkan bekas jerawat adalah dengan bubuk cendana dan air mawar. Aplikasikan campuran bubuk cendana dan air mawar ke bekas luka dan daerah yang terkena dan biarkan semalam, lalu cuci di pagi harinya. Namun untuk hasil yang lebih baik pastikan untuk menggunakan bubuk cendana yang benar-benar murni.

5. Minyak lavender

Minyak lavender dapat dijadikan obat rumah yang sangat baik untuk menghilangkan bekas jerawat. Aplikasikan dua kali sehari pada bekas luka dan lihat hasilnya dalam beberapa hari.

Sumber : http://health.detik.com/read/2014/01/07/090707/2459969/763/bahan-bahan-alami-yang-mujarab-hilangkan-bekas-jerawat

Posted in ARTIKEL KESEHATAN | Leave a Comment »

Minum Madu Sebelum Tidur Sebagai Terapi Diet dan Kesehatan

Posted by ronysetyo on December 2, 2013

Jakarta – Hampir semua wanita menginginkan tubuh yang proporsional, tidak memiliki berat badan berlebihan ataupun kekurusan. Wanita yang merasa tubuhnya terlalu gemuk akan melakukan berbagai cara untuk mengecilkan lingkar pinggangnya. Beberapa wanita menjauhi makanan manis atau yang mengandung gula.

Kini tidak perlu khawatir, diet madu merupakan program menurunkan berat badan yang akan memangkas lemak hingga 1,4 kilogram dalam satu minggu. The Honey Diet atau diet madu telah terbukti akan memperbaiki metabolisme tubuh Anda serta membakar lemak ketika terlelap di malam hari.

Penelitian yang dilakukan oleh Mike McInnes, ahli gizi asal Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa madu berasal dari gula alami yang salah satu khasiatnya menurunkan berat badan. Maka dari itu, madu bisa dipadukan dengan roti, biskuit, atau puding, yang dapat dikonsumsi sehari-hari tapi tidak mengganggu kadar gula dalam tubuh.

Mengonsumsi madu satu sendok makan yang dicampur air hangat sebelum tidur dapat mengurangi rasa ingin mengonsumsi camilan malam hari. McInnes menjelaskan, beberapa wanita yang mengalami berat badan berlebih karena terlalu banyak mengonsumsi gula serta makanan dalam kemasan.

“Makanan yang rendah lemak terkadang juga memiliki gula atau tepung. Ini akan meningkatkan gula darah sepanjang hari. Tubuh yang memiliki kadar gula berlebihan akan melepaskan hormon insulin sehingga disimpan sebagai lemak,” tutur McInnes seperti yang dikutip dari Daily Mail.

Menurutnya, beberapa orang juga tidak bisa diet karena dipengaruhi oleh ‘hungry brain’ atau kelaparan yang dipengaruhi otak sehingga sulit melakukan penurunan berat badan. Setiap sel otak dikelilingi oleh sepuluh atau lebih ‘feeder cells’ (glial cells) yang mengontrol jumlah gula darah dalam otak. Sel ini berfungsi untuk memastikan kecukupan kadar gula.

Menurut beberapa penelitian, jika seseorang mengonsumsi biskuit, cokelat, atau minuman bersoda terlalu banyak bisa menghilangkan fungsi sel tersebut sehingga kadar gula akan berlebihan. Berbeda bila gula yang dikonsumsi merupakan gula alami seperti madu. Tentu tidak akan membuat kadar gula dalam tubuh berlebihan. Madu juga memiliki banyak manfaat, antara lain:

– Memberikan energi lebih dalam tubuh ketika dikonsumsi sebelum olahraga.
– Mengonsumsi madu secukupnya bisa mengurangi berat badan.
– Madu adalah obat bagi yang sedang hangover dengan mengambil satu sendok makan sebelum tidur serta dua atau tiga sendok teh di pagi hari baik dalam dicampur dengan teh, roti gandum, atau yogurt.

McInnes percaya bahwa madu akan mengurangi nafsu makan berlebih. Minum madu setiap malam juga bisa mengurangi stres dan membuat tidur lebih nyenyak. Selain itu, madu akan memangkas lemak dalam tubuh dan memperbaiki sistem pencernaan Anda.

Untuk itu, McInnes menyarankan agar mencampur madu ke dalam teh panas setiap pagi dan minum satu sendok makan sekitar 30 menit sebelum tidur yang akan mengoptimalkan istirahat Anda. Saat menjalani diet madu, Anda juga disarankan mengurangi konsumsi junk food, minuman bersoda, makanan berminyak, atau makanan dalam kemasan.

(aln/aln)

Sumber : http://wolipop.detik.com/read/2013/12/02/154104/2429984/849/minum-madu-sebelum-tidur-bisa-hilangkan-14-kg-seminggu?w992201835

Posted in ARTIKEL KESEHATAN | Leave a Comment »

Kunyit Kuning Herbal Alami Tradisional Penangkal Virus Hepatitis C

Posted by ronysetyo on September 27, 2013

Jakarta, Siapa tak kenal kunyit, bumbu kari yang juga populer sebagai campuran dalam berbagai macam jamu? Di berbagai daerah di Indonesia, para putri raja pada zaman dahulu dikisahkan merawat kulitnya dengan lulur kunyit agar kelihatan kuning langsat. Hingga kini pun, remaja putri banyak mengandalkan ramuan kunyit-asam untuk mengatasi nyeri haid.

Di balik warna kuningnya, herba yang satu ini juga menyimpan harapan bagi 170 juta pengidap hepatitis C di seluruh dunia. Harapan baru akan adanya obat murah untuk mencegah kematian akibat komplikasi penyakit tersebut.

Diperkirakan 170 orang atau sekitar 2,5 persen penduduk dunia terjangkit virus hepatitis C, virus penyebab radang hati yang hingga kini belum ada vaksin pencegahnya. Di Indonesia, angkanya berkisar antara 5-7 juta orang. Virus Hepatitis C menular lewat jarum suntik atau benda-benda lain yang bisa melukai tubuh, antara lain pisau cukur, yang dipakai secara bergantian.

Pengobatan untuk hepatitis C masih sangat terbatas dan harganya tidak terjangkau orang kebanyakan. Padahal jika tidak diobati, 80 persen infeksi hepatitis C berkembang menjadi kronis, memicu sirosis atau pengerasan hati dengan berbagai komplikasi termasuk kematian akibat kanker hati.

Harapan baru bagi para pengidap hepatitis C lahir dari hasil penelitian Angga Kusuma, ilmuwan Indonesia yang bekerja di lembaga riset Twincore, Jerman. Kandidat doktor di Hannover Medical School ini menemukan bukti baru tentang efektivitas kurkumin, pigmen pemberi warna kuning pada kunyit, sebagai antivirus.

“Kurkumin menghambat infeksi virus hepatitis C dengan cara mempengaruhi fleksibilitas dari membran virus, sehingga menghambat proses masuk virus tersebut ke dalam target sel hati manusia,” jelas Angga kepada detikHealth melalui surat elektronik, seperti ditulis pada Senin (16/9/2013).

Dalam kondisi normal, membran atau selubung virus hepatitis C bersifat cair dan fleksibel. Kurkumin membuat membran tersebut menjadi rigid atau kaku dengan cara menembus masuk ke dalam lalu mengubah susunan molekulnya. Dengan membran yang rigid, virus sulit masuk ke dalam sel-sel hati.

Dalam sebuah laporan di jurnal internasional GUT, salah satu terbitan British Medical Journal, pada 7 Agustus 2013, Angga menyebutkan bahwa temuan ini bermanfaat untuk mencegah reinfeksi virus hepatitis C yang sering dialami pasien transplantasi hati. Bagi yang sudah terinfeksi, kurkumin juga mencegah infeksi yang lebih parah akibat masuknya virus lebih banyak, karena kurkumin menghalangi transmisi antarsel.

Belum dipakai sebagai antiinfeksi

Di kalangan medis, efek anti-infeksi dari kurkumin ini belum banyak dimanfaatkan dalam penanganan hepatitis C. Kurkumin, dalam bentuk kunyit maupun ekstraknya, selama ini hanya dimanfaatkan sebagai hepatoprotektor untuk mencegah kerusakan sel-sel hati yang antara lain dipicu oleh infeksi virus.

“Kalau hubungannya dengan hepatitis, saya pikir karena kunyit punya efek hepatoprotektif,” kata dr Aldrin Neilwan P, MARS, M.Biomed, M.Kes, SpAk, Kepala Unit Pengobatan Alternatif dan Komplementer RS Kanker Dharmais.

Penggunaannya pun bukan tanpa risiko. Kurkumin dalam kunyit memiliki efek antiplatelet atau anti-pembekuan darah sehingga bisa berinteraksi dengan obat-obat dengan efek yang sama, misalnya heparin. Penggunaan kunyit dan obat antiplatelet secara bersama-sama bisa memicu perdarahan pada pasien tekanan darah tinggi, stroke, atau sedang menjalani persiapan operasi dan hemodialisis.

Selain itu, konsumsi kunyit secara berlebihan dalam jangka panjang bisa mengiritasi mukosa lambung karena mengandung minyak atsiri.

Pemanfaatkan kunyit lainnya adalah sebagai antifibrosis, untuk memperlambat terjadinya fibrosis, yakni salah satu tahap menuju sirosis atau pengerasan hati. Terapi antifibrosis dipakai karena pengobatan standar untuk membunuh virus hepatitis C masih sangat mahal, yakni Rp 2,5 juta sekali suntik. Pengobatan standar berupa kombinasi pegylated interferon dan ribavarin tersebut harus diberikan tiap minggu selama 1 tahun.

“Obat-obat antifibrosis itu tadi, herbal termasuk di dalamnya, merupakan alternatif bagi yang belum sanggup mengakses pengobatan interferon,” kata Dr Unggul Budihusodo, SpPD, KGEH, pakar hepatologi dari RS Cipto Mangunkusumo yang juga mantan Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI).

Banyak hambatan

Pakar formulasi berbasis nanoteknologi dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Heni Rachmawati, menanggapi positif temuan Angga. Heni berpendapat, pengembangan obat alternatif untuk hepatitis C memang mengarah pada pemanfaatan herbal.

“Menurut saya potensinya sangat besar, karena kunyit adalah obat tradisional yang sangat murah, dan mudah didapat,” kata Heni yang juga banyak meneliti pengobatan hepatitis.

Di kalangan peneliti, kunyit sejak lama dikenal memiliki efek terapi, tidak sekedar efek hepatoprotektif seperti yang dipakai di kalangan medis selama ini. Menurut Heni, salah satu efek terapinya adalah sebagai antivirus.

Angga sendiri enggan berspekulasi soal peluang mengembangkan kunyit sebagai obat hepatitis, setidaknya dalam waktu dekat ini. Untuk menjadikannya sebagai obat yang aplikatif, dibutuhkan uji klinis lebih lanjut yang tentunya butuh waktu bertahun-tahun.

Angga juga menghadapi masalah dengan formulasi kurkumin yang digunakan. Kurkumin biasa memiliki bioavailibility atau ketersediaan hayati yang rendah, dalam arti terlalu cepat dikeluarkan dari dalam tubuh. Dalam uji in vivo, kondisi ini membuat pengamatan susah dilakukan. Angga dan timnya harus berkolaborasi dengan ITB untuk membuat formulasi baru berupa nano-kurkumin.

Mengenai vaksin hepatitis C yang hingga kini belum ditemukan, Angga menilai persoalan etika sebagai salah satu kendalanya. Pengembangan vaksin hepatitis C membutuhkan uji in vivo yang tidak bisa dilakukan pada sembarang hewan uji.

“Secara alamiah, virus hepatitis C hanya bisa menyebabkan infeksi pada manusia dan simpanse,” jelas Angga.

Meski begitu, Angga menilai temuannya ini cukup memberikan harapan. Dengan memanfaatkan kunyit, bahan alam yang berlimpah di dalam negeri, Indonesia dinilainya punya peluang besar untuk mengembangkan sendiri obat-obat penting termasuk obat hepatitis C.

(up/vit)
Sumber : http://health.detik.com/read/2013/09/16/092437/2359441/763/harapan-baru-dari-kunyit–si-kuning–penangkal-virus-hepatitis-c

Posted in ARTIKEL KESEHATAN | Tagged: , , , | 2 Comments »

Makanan yang dihindari untuk penderita Diabetes

Posted by ronysetyo on July 2, 2013

Berikut ini kutipad artikel dari detik.com

Seseorang yang didiagnosis diabetes harus benar-benar menjaga makannya. Tidak semua makanan aman dikonsumsi karena makanan tertentu justru menyebakan naiknya kadar gula darah.

Termasuk sayur-sayuran, tidak semua sayuran aman bagi pasien diabetes. Kebanyakan jenis sayur yang mengandung pati tidak boleh dikonsumsi oleh pasien diabetes. Sayuran yang mengandung pati ini mudah dikenali lantaran rasanya yang manis. Misalnya saja kentang dan ubi.

Sebagian besar kenis sayuran yang tumbuh di dalam tanah memiliki indeks glikemik tinggi. Nah, makanan-makanan ini bisa meningkatkan gula darah dengan cepat. Karena itu pasien diabetes harus menghindari makanan yang memiiki indeks glikemik tinggi. Tapi ingat, tidak semua makanan manis memiliki indeks glikemik tinggi. Misalnya saja labu manis, meskipun manis tapi indeks glikemiknya rendah.

Berikut ini makanan yang harus dihindari pasien diabetes, seperti dikutip dari Boldsky, Kamis (27/6/2013):

1. Akar Bit

Akar bit merupakan sayuran yang tumbuh di bawah tanah dan menyerap semua zat manis dari tanah. Akar bit memang punya banyak manfaat sehat. Namun jika Anda berniat mengurangi tingkat gula darah, sebaiknya saat makan makanan ini tidak lebih dari sekali seminggu.

2. Kacang-kacangan

Kacang tidak manis tapi merupakan makanan yang mengandung pati. Bukan berarti Anda tidak boleh sama sekali mengonsumsi makanan ini. Agar aman, makanlah kacang rebus atau panggang dan dalam porsi terbatas.

3. Tomat

Tomat memang buah, akan tetapi karena sering digunakan untuk memasak maka ada yang mengkategorikannya sebagai sayuran. Tomat mengandung asam sitrat yang pada dasarnya manis. Jika Anda adalah pasien diabetes, maka sebaiknya hindari tomat mentah dalam salad. Minimalkanlah juga penggunaan tomat saat memasak.

4. Jagung Manis

Jagung manis tidak hanya tersa manis tetapi juga merupakan makanan yang mengandung pati. Pasien diabetes diminta untuk menghindari makanan apapun yang terbuat dari jagung.

5. Bunga Pisang

Bunga pisang dan batang pisang kadang dimasak sebagai sayuran. Nah, ini perlu dikurangi konsumsinya oleh mereka yang memiliki diabetes, sebab bunga pisang sebagaimana buah pisangannya, manis dan mengandung pati.

(vit/pah)
sumber : http://health.detik.com/read/2013/06/27/180117/2286404/763/inilah-sayuran-yang-harus-dihindari-pasien-diabetes

Posted in ARTIKEL KESEHATAN | Tagged: , , , | Leave a Comment »